Thursday 2 October 2014

Jalaluddin Akbar dan Mariam Uz Zamani


Sultan Jalaluddin Akbar
Dalam sejarah, sosok Akbar dalam kisah Jodha Akbar dikenal sebagai Jalaluddin Mahmud Akbar. Beliau adalah salah seorang Sultan Moghul yang berkuasa di India antara tahun 1556 hingga 1605 Masehi.

Akbar lahir pada tanggal 15 Oktober 1542 di wilayah Sindu (sekarang Pakistan), pada saat itu ayahnya, Humayon sedang melarikan diri ketika kekuasaannya direbut oleh Syirsyah. Ibu Akbar bernama Hamidah Binti Ali Akbar. Humayon kemudian meninggalkan Akbar di Kandahar (Afghanistan sekarang) dan pergi ke Kabul. Ia tidak pernah bertemu putranya itu kecuali setelah 13 tahun kemudian, yaitu di saat ia berhasil merebut kembali kekuasaannya.



Wilayah kesultanan Moghul pada masa Akbar
Ketika ayahnya kembali berkuasan, Akbar dipercaya menjadi Gubernur di Punjab pada tahun 1555. Dan ketika ayahnya wafat tahun 1556, Akbar naik tahta dan memimpin Moghul di saat usianya masih 14 tahun, namun ia masih di bawah pengasuhan penasehat bernama Beiram Khan yang menjabat Perdana Menteri. Akbar menjabat Sultan hingga ia wafat pada 12 Oktober 1605 M. Setelah wafat, ia digantikan oleh putranya bernama Jahangir yang memiliki nama asli Nuruddin Salim.




Semasa kepemimpinannya, Akbar menghadapi berbagai persoalan negara yang cukup banyak, baik dari luar maupun dari dalam kesultanannya. Belum lagi kolonialisme Inggris yang saat itu mulai bercokol di anak benua India. Di masa Akbar, tepatnya pada tahun 1960, Inggris mendirikan The British East India Company yang berpusat di Kalkuta. 2 Tahun kemudian, Belanda pun mendirikan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), perusahaan dagang Belanda di Hindia Timur yang saat itu juga membuka cabang di Indonesia. Disusul kemudian oleh Perancis pada tahun 1604.


Akbar tercatat sebagai Sultan yang agung hingga ia digelari sebagai Akbar al-A'zham. Wibawanya yang besar membuat Ratu Elizabeth I mempercayakan mengirim duta sekelas Sir Thomas R ke India.


Mata uang perak dirham di masa Akbar



Selain itu, Akbar dikenal sebagai sultan yang mencitai seni dan budaya. Bangunan-bangunan besar di masanya masih menjadi bukti dan tegak kokoh hingga hari ini, seperti Benteng Merah di Akra yang membentang sejauh 10 kilometer.

Meski seorang yang buta huruf, namun Akbar menyimpan manuskrip buku tak kurang dari 24.000 buku. Ia kerap mengundang ulama dan cendikiawan ke perpustakaannya tersebut.

Kendati agung, sosok Akbar juga dikenal kontroversial. Meski ia seorang yang buta huruf, namun Akbar terkenal sebagai pemikir liberal dan menghargai perbedaan pendapat, serta senang berbincang soal filsafat dan sufitik.

Pemikiran ini juga tercermin dari kebijakannya. Akbar menghapus pajak jizyah atas non muslim di masanya. Dan sebagaimana diceritakan dalam film kontroversial di atas, Akbar pun menikahi wanita Hindu, Jodha.

Sebagian sejarawan justru menggambarkan biografi akbar yang lebih radikal. Akbar disebut-sebut menganut sinkretisme yang menganggap semua agama itu sama. Ia menghapus kebijakan jizyah, zakat, melarang naik haji, melarang pelajaran Bahasa Arab, dan menutup banyak madrasah Islam. Bahkan, Akbar disebut-sebut telah mendirikan agama baru yang dinamai sebagai Agama Akbari atau Agama Ilahi yang mengajarkan sinkretisme.


Mariam-uz-Zamani
Mariam-uz-Zamani, juga dikenal sebagai Heer Kunwari, Jodha Bai, Hira Kunwari atau Harka Bai, (1 Oktober 1542 – 19 Mei 1623) adalah seorang permaisuri Kekaisaran Mughal. Ia adalah istri dari Kaisar Mughal Akbar. Ia adalah istri kepala Rajput pertamanya,dan ibu dari Kaisar Mughal berikutnya, Jahangir, dan nenek dari Kaisar Mughal selanjutnya Shah Jahan. Jodha memiliki gelar mariam uz zamani yang berarti "Ibu Segala Zaman" karena dia menciptakan kerukunan antar umat beragama saat itu.

Jodha disebut sebagai Ibu Ratu Hindustan, pada masa pemerintahan Mughal yang Agung, Kaisar Akbar. Ia adalah Permaisuri Hindu Mughal yang menjabat paling lama. Masa jabatannya, dari 6 Februari 1562 sampai 27 Oktober 1605, memiliki rentang waktu 43 tahun.

Akbar memiliki 4 orang istri, yaitu Ruqayyah, Salimah, Mariam dan Sakinah. Di antara 4 istri tersebut, Jodha lah yang paling ia cintai. Meski apada awalnya hubungan mereka kurang akrab karena menganggap hanya sebagai pernikahan politik. bahkan jodha sempat dituduh sebagai penyebaba kematian calon anak Akbar dgn Ruqayyah dan masih banyak lagi tuduhan-tuduhan yang diterimanya. Meski begitu Jodha tetap tabah dan berani menguak kebenaran hingga Akbar pun mulai memahami dan mencintainya dengan tulus. Kecantikan dan kemerduan suara Jodha membuat Akbar takluk. Karena menghormati agamanya, Akbar mendirikan sebuah kuil pribadi untuk Jodha di istana. 

 
Design by Aldo Wildan Firdaus | Bloggerized by Aldo Wildan Firdaus - Premium Blogger Themes | Online Project management